Friday, December 4, 2009

The Beggining of the Yearbook Idea

“Hahhh!” kataku menghela napas. Kepalaku tertunduk di atas meja.

Hari ini membosankan seperti biasanya. Kapan ya ada hari yang tidak membosankan? gumamku. Aku hanya terduduk diam di mejaku (di kelas). Tahun ini membuatku stress sekaligus membosankan. Walaupun guru-guru kelasku memang menghibur. Tetapi tetap saja aku stress berulang-ulang kali.

Tapi, suatu hari, mungkin sekitar hari Selasa di perpustakaan sekolah. Hmm, buku apa yang ingin kubaca ya? gumamku, sambil mencari buku temanku memanggilku. “Yo, Gianni!” katanya. aku menoleh ke arahnya. Dan ternyata Vina. “Hei! Ada apa?” jawabku. “Eh, Sini deh!” katanya. Setelah mengambil buku aku duduk di sebelah Vina. “Hei, Will!” kataku menyapa temanku, William, yang sedang membaca buku – kebetulan ia duduk di sebelah Vina. “Hah? Oh, Hei!” jawabnya singkat.

“Napa vin? Kok tiba-tiba loe manggil2 aja sih?” tanyaku. Vina sempat menjawab – tetapi sangaaaat panjang – saat itu aku tidak mendengarkannya, mataku tertuju pada buku yang dibaca William. “Will, buku apaan tuh?” tanyaku. “Tau. Aku nemunya di sana.” kata William sambil menunjuk arah tempat ia menemukan buku itu. “Eh, kayaknya Yearbook deh!” kataku sambil melihat-lihat buku itu. “Iya.” kata Vina.

Tiba-tiba Vina berjalan ke arah tempat buku itu ditemukan. “Nah, ada lagi nih!” katanya sambil menaruh buku itu di atas meja. “Masih banyak lho di sana! Kalo mau liat, ambil aja lagi!” katanya.

Aku membuka buku itu, di situ tertulis: ANGKATAN 1993-1994. “Wow, udah lama nih!’ kataku kagum. Vina mengambil lagi – saat halaman yang berisi biodata terbuka, matanya agak membelalak dan berkata, “Anjiirr, AYAS!”

Aku terdiam. Lalu sedikit tawa kecil keluar dari mulutku. “Hahaha, vin, vin! Ayas mulu kerjaan loe!” kataku sambil tertawa kecil. “Iya tuh.” celetuk William. “Kereenn!” kata Vina sambil membaca biodata seseorang.

Tak lama kemudian, sekitar 10 menit sebelum aku dijemput, Vina berkata, “Eh, Gi!” “Ya?” kataku. “Kita bikin Yearbook aja!” kata Vina. “Yakin loe?” kataku. “Iya, ntar kita kumpulin aja yang ikut Tim Mading kelas 5 dulu.” katanya bersemangat. “Iya, tuh. Kita bikin aja, Gi!” kata William. Aku terdiam dan berpikir. Boleh juga ya? Tapi apa kita siap? Apa semuanya telah terkumpul? Ahh, itu urusan nanti. gumamku dalam hati.

“Oke!” kataku. Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang memanggilku. Ah, waktunya pulang. “Besok kita bahas ya. Aku udah mau pulang nih!” kataku sambil melihat jam. “Oke!!” jawab Vina dan William serempak. “Bye, guys!” kataku. “Bye, Gi!” kata Vina. “Daagh!” kata William. Seiring aku keluar wajah Vina dan William makin pudar. Setelah jauh, Aku tak melihat mereka lagi.

Setidaknya itu yang kuingat………

No comments:

Post a Comment